Bandung — Di tengah euforia penggemar yang menantikan konser reuni Peterpan di Bandung, publik dikejutkan dengan kabar bahwa Ariel, vokalis ikonik band tersebut, memilih untuk tidak ambil bagian dalam pertunjukan tersebut. Keputusan yang tak disangka ini memunculkan berbagai spekulasi hingga akhirnya Ariel buka suara dan menjelaskan alasan sebenarnya di balik ketidakhadirannya.
Dalam wawancara terbaru, Ariel mengungkap bahwa ia masih belum merasa siap untuk tampil bersama personel lama Peterpan dalam konteks konser reuni. Menurutnya, keputusan itu bukan dilandasi oleh konflik atau permasalahan personal, melainkan lebih kepada faktor psikologis dan emosional yang belum sepenuhnya ia selesaikan.
"Saya merasa belum waktunya saja. Ada perasaan yang belum selesai kalau bicara soal Peterpan dulu," ungkap Ariel dengan nada yang tenang namun penuh makna. Ia menambahkan bahwa meskipun secara profesional ia siap tampil, ada sisi batin yang masih menyimpan banyak kenangan dan beban emosional dari masa-masa tersebut.
Konser reuni yang digelar di Bandung ini sebenarnya adalah bagian dari inisiatif untuk merayakan perjalanan panjang band yang sempat menjadi fenomena di industri musik Indonesia. Para personel lama Peterpan, termasuk Andika dan Indra, turut ambil bagian dalam konser tersebut. Mereka berupaya membangkitkan kembali nostalgia para penggemar melalui lagu-lagu yang pernah menjadi hits besar di era 2000-an.
Namun ketidakhadiran Ariel menjadi sorotan utama, mengingat peran sentralnya sebagai vokalis sekaligus ikon band tersebut. Banyak penggemar mengaku kecewa, namun di sisi lain, tak sedikit pula yang memahami dan menghormati keputusan yang diambil oleh musisi bernama asli Nazril Irham itu.
Pernyataan ini tentu menjadi angin segar bagi para penggemar yang berharap akan melihat formasi lengkap Peterpan suatu hari nanti. Sementara itu, konser reuni tetap berlangsung meriah, membuktikan bahwa musik Peterpan tetap hidup di hati para penggemarnya, meski tanpa kehadiran vokalis utamanya.
Keputusan Ariel ini menunjukkan sisi lain dari dunia musik yang kerap luput dari sorotan publik — bahwa musisi juga manusia yang perlu ruang untuk berdamai dengan masa lalu mereka. Dan mungkin, waktu adalah satu-satunya jawaban untuk menyembuhkan kenangan yang masih terasa begitu kuat hingga kini.