Tragedi di Balik Pesta Mewah: Tiga Nyawa Melayang, Tuan Rumah Akui Kesalahan dan Serahkan Santunan

 



Sebuah pesta pernikahan yang seharusnya menjadi momen bahagia justru berubah menjadi tragedi. Acara resepsi pernikahan anak dari tokoh masyarakat di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, berakhir dengan duka setelah tiga orang meninggal dunia akibat keracunan makanan yang diduga berasal dari hidangan dalam pesta tersebut.

Pesta yang digelar secara meriah di Desa Janti, Kecamatan Waru, itu menyuguhkan berbagai sajian kuliner bagi para tamu undangan. Namun siapa sangka, tak lama setelah menyantap makanan, beberapa tamu mengalami gejala mual, muntah, hingga pingsan. Tiga di antaranya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia. Puluhan lainnya harus menjalani perawatan medis.

Tuan rumah, yang akrab disapa Demul, akhirnya angkat bicara setelah tragedi itu menjadi sorotan publik. Dalam keterangan resminya kepada media, Demul menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak, terutama keluarga korban. Ia mengaku sangat terpukul atas insiden ini dan tidak pernah membayangkan acara kebahagiaan keluarganya akan berujung pada kehilangan nyawa.

"Saya atas nama keluarga meminta maaf yang sedalam-dalamnya. Tidak ada sedikit pun niat kami mencelakai siapa pun. Kami sangat berduka dan turut merasakan kesedihan para keluarga korban," ujar Demul dengan nada penuh penyesalan.

Sebagai bentuk tanggung jawab, pihak keluarga menyatakan telah memberikan santunan kepada keluarga korban sebesar Rp150 juta. Bantuan ini, menurut Demul, bukan untuk menggantikan nyawa yang hilang, melainkan sebagai wujud empati dan itikad baik keluarga besar mereka.

Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti keracunan tersebut. Sampel makanan dari lokasi pesta telah diambil dan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa. Aparat juga tengah mendalami keterangan dari sejumlah saksi dan panitia penyelenggara acara.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, dalam keterangannya, mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menyajikan makanan dalam acara besar. Ia juga menekankan pentingnya standar kebersihan dan pengecekan kualitas makanan sebelum disajikan kepada publik.

Peristiwa ini memantik simpati dari berbagai kalangan. Warga sekitar menyampaikan belasungkawa dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. Sementara itu, beberapa warganet di media sosial mengangkat isu keamanan makanan dalam hajatan sebagai bahan diskusi serius.

Next dengan Timer

Meski keluarga korban telah menerima santunan, rasa kehilangan dan trauma tentu tidak dapat diukur dengan materi. Tragedi ini menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa dalam setiap perayaan besar, keselamatan para tamu tetap harus menjadi prioritas utama.

Kini, suasana di rumah keluarga Demul berubah muram. Di balik pesta mewah yang sempat mencuri perhatian warga, tersimpan kisah pilu yang akan dikenang sebagai luka mendalam bagi banyak orang.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama