Harga Emas Dunia Menguat Tajam, Dolar AS Melemah Jadi Pemicu



Harga emas global mencatat lonjakan signifikan dalam perdagangan terkini. Fenomena ini terjadi di tengah kondisi dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah, mendorong investor memburu aset-aset aman seperti emas. Kenaikan harga logam mulia ini menandai tren positif setelah sebelumnya sempat stagnan.

Berdasarkan data perdagangan internasional terbaru pada Jumat pagi waktu Indonesia, harga emas di pasar spot naik menjadi USD 2.466,53 per troy ons, mencatatkan peningkatan sebesar 0,4 persen dibandingkan hari sebelumnya. Sementara itu, harga emas berjangka AS juga mengalami kenaikan 0,3 persen, diperdagangkan pada level USD 2.470,90 per troy ons.

Analis pasar menyebut bahwa penurunan indeks dolar AS hingga ke level 104,5 merupakan salah satu faktor utama yang mendorong penguatan harga emas. Melemahnya dolar membuat emas menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lain, sehingga permintaan pun meningkat.

"Harga emas saat ini menunjukkan daya tahan yang kuat terhadap tekanan eksternal, terutama di tengah ketidakpastian arah kebijakan suku bunga The Fed," ujar salah satu analis senior dari lembaga riset komoditas di New York.

Selain itu, pelaku pasar juga memperhatikan sinyal-sinyal ekonomi AS yang mulai menunjukkan pelambatan. Data inflasi yang dirilis baru-baru ini tercatat lebih rendah dari perkiraan, yang memicu ekspektasi bahwa Federal Reserve mungkin akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat. Langkah ini berpotensi mendorong emas ke level yang lebih tinggi, mengingat suku bunga rendah membuat emas menjadi lebih menarik sebagai instrumen investasi.

Di sisi lain, ketegangan geopolitik di berbagai belahan dunia seperti konflik di Timur Tengah dan ketidakstabilan di kawasan Eropa Timur turut memperkuat posisi emas sebagai safe haven. Investor global cenderung mencari perlindungan pada aset yang relatif aman ketika situasi global diliputi ketidakpastian.

Sementara itu, di dalam negeri, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) juga turut menanjak. Harga jual emas Antam untuk satu gramnya kini berada di level Rp 1.374.000, meningkat sekitar Rp 6.000 dari hari sebelumnya. Sedangkan harga buyback atau pembelian kembali emas oleh Antam dipatok pada Rp 1.252.000 per gram.

Kenaikan ini disambut antusias oleh para pelaku pasar dan investor ritel di Indonesia yang menganggap momen ini sebagai waktu yang tepat untuk berinvestasi. Meski begitu, para ahli mengimbau agar tetap berhati-hati dan memperhatikan dinamika global yang masih sangat fluktuatif.

Dengan situasi pasar yang penuh ketidakpastian dan prospek pelonggaran kebijakan moneter dari bank sentral AS, emas berpotensi untuk terus menunjukkan tren positif dalam waktu dekat. Investor pun disarankan untuk mempertimbangkan diversifikasi portofolio mereka dengan memasukkan logam mulia sebagai salah satu instrumen lindung nilai.

Next dengan Timer

Secara keseluruhan, kombinasi dari melemahnya dolar, prospek penurunan suku bunga, dan kondisi geopolitik global yang tidak menentu menjadi pendorong utama reli harga emas. Perkembangan ini sekaligus menegaskan bahwa emas masih menjadi pilihan favorit di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama