Jakarta – Meningkatnya popularitas olahraga padel di Jakarta memunculkan berbagai tuntutan baru dari komunitas pemain. Meskipun penerapan pajak untuk aktivitas padel telah mulai diberlakukan, para pemain justru tidak mempermasalahkan hal tersebut. Sebaliknya, mereka berharap pemerintah dapat memperhatikan kebutuhan fasilitas olahraga ini yang dinilai masih sangat minim.
Salah satu pemain padel, Andrian Saputra, yang kerap bermain di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), mengungkapkan bahwa keberadaan lapangan padel saat ini belum mencukupi kebutuhan para pemain. "Kalau soal pajak, itu sudah menjadi bagian dari aturan yang harus dijalankan. Yang lebih penting justru adalah penambahan lapangan. Sekarang ini pemain makin banyak, tapi lapangan tidak bertambah," ujarnya.
Padel, olahraga yang merupakan kombinasi dari tenis dan squash, kian digandrungi masyarakat urban. Banyak pemain merasa harus antre berjam-jam atau bahkan memesan lapangan jauh hari sebelumnya agar bisa bermain. Kondisi ini tentu mengurangi kenyamanan dan antusiasme dalam berolahraga.
Andrian menambahkan bahwa permintaan terhadap lapangan padel sangat tinggi, terutama di akhir pekan. "Kita sampai harus booking seminggu sebelumnya. Kadang malah tidak kebagian slot sama sekali. Harusnya kalau sudah dikenakan pajak, ada pemasukan buat negara. Nah, itu bisa digunakan untuk menambah fasilitas," katanya lagi.
Senada dengan Andrian, pemain lainnya, Rika Putri, juga menyuarakan hal serupa. Menurutnya, pemerintah dan pengelola fasilitas olahraga perlu melakukan investasi dalam pembangunan infrastruktur olahraga kekinian seperti padel. "Ini olahraga yang lagi naik daun. Sayang kalau tidak ditunjang dengan fasilitas yang memadai. Kan masyarakat juga makin semangat kalau difasilitasi," ujarnya.
Di sisi lain, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta menyampaikan bahwa pihaknya sedang melakukan pemetaan kebutuhan fasilitas olahraga di wilayah ibu kota. Meski belum memberikan pernyataan resmi soal rencana penambahan lapangan padel, pihak Dispora mengaku terbuka terhadap masukan masyarakat.
"Kami menyambut baik antusiasme masyarakat terhadap olahraga padel. Ini jadi masukan penting untuk perencanaan pengembangan sarana olahraga ke depan," kata seorang perwakilan dari Dispora DKI.
Sementara itu, kalangan pengelola lapangan padel swasta mulai melirik peluang bisnis dari meningkatnya minat masyarakat. Beberapa investor bahkan dikabarkan sedang merencanakan pembangunan lapangan padel baru di sejumlah titik strategis Jakarta dan sekitarnya.
Pajak mungkin telah diberlakukan, namun bagi para pemain padel, yang lebih mendesak bukanlah pembebasan dari kewajiban fiskal, melainkan kehadiran lebih banyak lapangan untuk menampung semangat dan gairah mereka dalam berolahraga.