Kisah Mengharukan Seorang Pekerja Disabilitas: Dompet Hilang, Damkar Depok Jadi Tempat Harapan



      



Depok — Sebuah peristiwa penuh makna terjadi di Kota Depok yang menyentuh hati banyak orang. Seorang pria penyandang disabilitas yang bekerja sebagai buruh bangunan nekat mendatangi kantor Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok pada Jumat (5/7/2025). Bukan untuk meminta pertolongan dalam bencana, tetapi demi satu harapan: menemukan kembali dompetnya yang hilang.

Pria tersebut diketahui bernama Sulaeman (45), seorang buruh yang sudah bertahun-tahun menjalani pekerjaan berat di tengah keterbatasan fisiknya. Dalam kesehariannya, ia selalu membawa dompet berisi uang hasil kerja keras dan sejumlah identitas penting. Namun nahas, di tengah perjalanan pulang dari lokasi proyek, dompet kesayangannya raib entah di mana.

"Saya panik, uang hasil kerja seminggu ada di situ, juga KTP dan kartu BPJS. Saya bingung harus ke mana," ujar Sulaeman dengan suara lirih saat ditemui di kantor Damkar.

Keputusannya untuk datang ke kantor Damkar bukan tanpa alasan. Menurut Sulaeman, dia teringat akan sikap ramah dan responsif petugas Damkar yang pernah membantunya dalam insiden kebakaran kecil di lingkungannya beberapa waktu lalu. Maka, dengan harapan besar, ia menyusuri jalanan hingga sampai ke kantor Damkar di kawasan Cilodong.

Kedatangannya disambut hangat oleh sejumlah petugas. Kepala Dinas Damkar Depok, Satriadi Gunawan, mengungkapkan bahwa pihaknya langsung bergerak cepat setelah mendengar keluhan Sulaeman. “Kami menyebarkan informasi ke grup internal dan komunitas wilayah sekitar. Meskipun ini bukan tugas utama kami, kami merasa terpanggil untuk membantu,” ungkapnya.

Tak hanya itu, para petugas bahkan turut menyisihkan sebagian uang pribadi sebagai bentuk empati kepada Sulaeman. “Kami tahu betapa berharganya dompet itu untuknya. Ini bukan soal nominal, tapi bentuk solidaritas,” ujar salah satu anggota Damkar yang enggan disebutkan namanya.

Kisah Sulaeman ini sontak menjadi buah bibir masyarakat. Banyak yang terharu dan memberikan dukungan moral melalui media sosial. Beberapa warganet bahkan berinisiatif menggalang dana sebagai bentuk solidaritas.

Next dengan Timer

Walau dompet tersebut belum ditemukan hingga berita ini ditulis, Sulaeman merasa sangat terbantu secara moral. “Saya tidak menyangka akan dapat sambutan sehangat ini. Terima kasih untuk semuanya, terutama petugas Damkar yang begitu peduli,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Kisah ini menjadi pengingat bahwa solidaritas sosial dan kemanusiaan masih tumbuh subur di tengah kota. Bagi Sulaeman, kehilangan dompetnya mungkin adalah musibah, namun bantuan dan kehangatan dari para petugas Damkar adalah harta tak ternilai.

Sikap cepat tanggap dan empati dari petugas Damkar Depok ini menuai pujian luas dan diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi institusi lainnya, bahwa kemanusiaan adalah tugas mulia yang tak selalu dibatasi oleh job description semata.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama