Jakarta – Awal Juli 2025 diwarnai keluhan massal dari masyarakat terkait tagihan listrik yang mendadak melonjak. Media sosial dipenuhi curhatan warganet yang kaget karena tagihan listrik bulan ini naik drastis, bahkan ada yang mengaku jumlahnya dua kali lipat dari bulan sebelumnya.
Salah satu pengguna media sosial X (sebelumnya Twitter) menuliskan bahwa tagihan listrik rumahnya tiba-tiba melonjak dari Rp500 ribu menjadi Rp1 juta. Unggahan serupa juga datang dari berbagai daerah, mulai dari Jakarta, Surabaya, hingga Makassar. Tak sedikit yang menduga adanya kesalahan sistem atau permainan dari pihak penyedia layanan, yaitu PLN.
Menanggapi fenomena ini, pihak PT PLN (Persero) angkat bicara. Lewat keterangan resmi yang disampaikan oleh Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto, perusahaan menegaskan bahwa tidak ada kenaikan tarif listrik dalam beberapa bulan terakhir.
"Tarif listrik tidak mengalami penyesuaian sejak awal 2024, sehingga lonjakan tagihan yang dirasakan pelanggan bukan disebabkan oleh perubahan tarif," ujarnya.
Menurut Gregorius, kenaikan tagihan lebih disebabkan oleh meningkatnya konsumsi listrik pelanggan, terutama selama musim kemarau yang menyebabkan pemakaian alat pendingin ruangan (AC) meningkat tajam. Ditambah lagi, liburan sekolah yang membuat anggota keluarga lebih sering berada di rumah juga turut memperbesar pemakaian listrik.
"Pada periode Juni hingga Juli, konsumsi listrik cenderung meningkat karena suhu yang lebih panas dan aktivitas rumah tangga yang meningkat. Ini yang membuat tagihan melonjak," lanjut Gregorius.
PLN juga menjelaskan bahwa mereka memiliki sistem pencatatan meter yang transparan. Pelanggan bisa memantau sendiri pemakaian listrik melalui aplikasi PLN Mobile. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk melihat grafik konsumsi harian, mingguan, dan bulanan secara real time.
Sebagai langkah antisipasi, PLN mengimbau masyarakat untuk mulai lebih cermat dalam mengelola konsumsi listrik. Beberapa tips hemat energi yang disarankan antara lain:
Gunakan alat elektronik seperlunya dan matikan jika tidak digunakan
Atur suhu AC pada kisaran 24-26 derajat Celsius
Gunakan lampu LED yang lebih hemat energi
Periksa peralatan rumah tangga dari kerusakan yang menyebabkan pemborosan daya
Di sisi lain, PLN membuka kanal pengaduan bagi pelanggan yang merasa ada ketidaksesuaian pada tagihan. Melalui layanan call center 123 atau fitur pengaduan di aplikasi PLN Mobile, pelanggan bisa mengajukan pengecekan ulang.
"Kami menjamin bahwa semua proses pencatatan dan perhitungan tagihan dilakukan secara akurat dan diawasi. Tapi jika ada keluhan, silakan hubungi kami," pungkas Gregorius.
Kini, tantangannya bukan hanya pada kestabilan pasokan listrik, tetapi juga pada kemampuan konsumen dalam memahami dan mengendalikan penggunaan daya di era serba digital ini.