Geger di Teluk Bintuni: Pria Dewasa Kabur Usai Hamili Anak di Bawah Umur

 

              


Teluk Bintuni, Papua Barat — Warga Teluk Bintuni dikejutkan oleh kasus yang menyayat hati sekaligus memicu kemarahan banyak pihak. Seorang pria dewasa dilaporkan menghamili seorang anak perempuan berusia 13 tahun, yang tak lain adalah putri dari pacarnya sendiri. Ironisnya, pelaku justru melarikan diri setelah perbuatannya terbongkar.

Kejadian ini pertama kali diketahui saat keluarga korban curiga akan perubahan fisik si anak. Setelah diperiksakan ke bidan setempat, fakta mengejutkan terungkap: anak tersebut ternyata sedang mengandung. Pemeriksaan medis itu pun menjadi titik awal penyelidikan.

Pihak keluarga yang terpukul segera melaporkan kasus ini ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Teluk Bintuni. Kapolres Teluk Bintuni AKBP Junan Plitomo membenarkan adanya laporan tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya langsung mengambil langkah penyelidikan intensif untuk mengejar pelaku.

"Korban masih di bawah umur, baru 13 tahun. Tentu ini menjadi perhatian serius. Kami telah mengantongi identitas pelaku dan saat ini sedang melakukan pengejaran karena yang bersangkutan melarikan diri usai kasus ini terbongkar," jelas Kapolres Junan saat diwawancarai, Jumat (5/7/2025).

Korban diketahui merupakan anak dari perempuan yang menjalin hubungan asmara dengan pelaku. Kasus ini bukan hanya menyangkut kekerasan seksual, namun juga pengkhianatan terhadap kepercayaan keluarga korban.

Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan Dinas Perlindungan Anak dan instansi terkait lainnya untuk memberikan pendampingan psikologis kepada korban yang kini tengah hamil dalam usia sangat muda.

"Kami berupaya agar proses hukum berjalan maksimal, dan korban mendapat perlindungan serta dukungan penuh dari pihak yang berwenang," tambah Kapolres.

Next dengan Timer

Masyarakat Teluk Bintuni menuntut agar pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya. Mereka berharap kasus ini menjadi pelajaran dan peringatan keras agar kekerasan seksual terhadap anak tidak lagi terulang.

Saat ini, aparat terus melacak keberadaan pelaku yang diduga melarikan diri ke luar daerah. Pihak kepolisian meminta kerja sama masyarakat jika mengetahui informasi tentang pelaku untuk segera melaporkannya.

Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan orang tua dan masyarakat terhadap pergaulan anak-anak, serta perlunya edukasi dan perlindungan yang lebih kuat bagi anak di bawah umur agar tidak menjadi korban kejahatan serupa di masa depan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama