Bekasi - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan ke daerah yang terdampak banjir di Bekasi pada Selasa (5/3/2025). Kehadirannya di lokasi yang mengalami bencana ini bertujuan untuk meninjau langsung kondisi warga serta menawarkan bantuan dari pemerintah. Namun, ada momen menarik yang terekam dalam video dan menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Saat berkeliling di salah satu pemukiman yang terdampak parah oleh banjir, Gibran menyempatkan diri untuk berbincang dengan warga. Dalam interaksinya, ia menawarkan bantuan kepada seorang ibu rumah tangga yang tengah sibuk mengurus keluarganya di tengah situasi sulit tersebut. Namun, respons sang ibu justru menarik perhatian. Bukannya langsung menanggapi tawaran dari Wakil Presiden, ia terlihat cuek dan lebih fokus pada aktivitasnya sendiri. Video yang merekam kejadian ini pun segera menyebar luas dan menimbulkan berbagai reaksi dari netizen.
Sejumlah warganet mengomentari kejadian tersebut dengan beragam perspektif. Ada yang menilai bahwa warga sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini sehingga tidak terlalu antusias terhadap kedatangan pejabat pemerintah. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa mungkin sang ibu tidak menyadari bahwa yang berbicara dengannya adalah Wakil Presiden Indonesia. Di sisi lain, tidak sedikit pula yang menyoroti pentingnya solusi jangka panjang dalam mengatasi banjir, dibandingkan sekadar kunjungan seremonial.
Terlepas dari insiden yang menarik perhatian tersebut, Gibran tetap melanjutkan kunjungannya dengan meninjau berbagai titik yang terdampak banjir. Ia juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan warga lain dan mendengar langsung keluhan mereka. Dalam kesempatan itu, ia menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya mencari solusi yang lebih efektif dalam menangani banjir, khususnya di wilayah yang sering menjadi langganan bencana ini.
Kunjungan ini mengingatkan publik pada perjalanan Gibran ke berbagai daerah terdampak bencana sebelumnya. Sebagai Wakil Presiden, ia cukup aktif turun ke lapangan untuk melihat kondisi masyarakat secara langsung. Pada November tahun lalu, ia juga sempat mengunjungi wilayah Kebon Pala, Jakarta Timur, yang mengalami banjir parah. Dalam kunjungan tersebut, ia membagikan susu dan alat tulis kepada anak-anak serta berdiskusi dengan warga terkait langkah-langkah penanggulangan bencana.
Meski respons warga terhadap kehadiran Gibran di Bekasi beragam, kehadiran seorang pemimpin di tengah bencana tetap memiliki makna tersendiri. Banyak pihak berharap bahwa pemerintah dapat lebih serius dalam mencari solusi permanen terhadap banjir, bukan hanya sekadar memberikan bantuan sementara. Selain itu, upaya pencegahan seperti perbaikan sistem drainase dan peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan juga menjadi faktor penting dalam mengurangi risiko bencana di masa depan.
Kunjungan Gibran ke Bekasi kali ini menjadi bukti bahwa perhatian pemerintah terhadap permasalahan banjir tetap ada. Namun, apakah langkah-langkah konkret yang akan diambil ke depannya mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.