Jakarta kembali dikepung banjir parah akibat hujan deras yang mengguyur sejak Senin malam hingga Selasa (4/3/2025). Sebanyak 119 Rukun Tetangga (RT) di berbagai wilayah terendam, dengan ketinggian air mencapai 3,7 meter di beberapa titik. Kondisi ini menyebabkan ribuan warga terdampak, akses jalan terputus, dan aktivitas lumpuh di banyak daerah.
Banjir Makin Meluas, Warga Terpaksa Mengungsi
Intensitas hujan yang tinggi serta meluapnya aliran sungai di sekitar Jakarta menyebabkan genangan air meluas ke berbagai kawasan. Beberapa daerah yang paling parah terdampak antara lain Cililitan, Kampung Melayu, dan Kelapa Gading. Sejumlah warga yang rumahnya terendam terpaksa dievakuasi ke tempat pengungsian yang telah disediakan pemerintah.
Menurut data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, air mulai naik sejak dini hari, dan hingga pukul 20.00 WIB, sebanyak 119 RT masih terendam. Banjir juga merendam jalan-jalan utama, termasuk Jalan Daan Mogot, Jalan Gunung Sahari, dan kawasan Sudirman-Thamrin, mengakibatkan kemacetan parah serta kendaraan yang terjebak banjir.
Penyebab Banjir: Curah Hujan Tinggi dan Drainase yang Tidak Mampu Menampung Air
Pakar meteorologi menyebut bahwa penyebab utama banjir kali ini adalah tingginya curah hujan dalam waktu singkat. Selain itu, buruknya sistem drainase di beberapa wilayah Jakarta turut memperparah kondisi. Air yang seharusnya mengalir dengan lancar ke sungai justru meluap ke pemukiman warga.
"Hujan ekstrem ini sebetulnya sudah diprediksi sebelumnya. Namun, yang terjadi di lapangan adalah infrastruktur yang ada belum cukup untuk menampung volume air sebanyak ini," ujar seorang ahli hidrologi dari Universitas Indonesia.
Pemerintah Siapkan Langkah Cepat untuk Penanganan Banjir
Gubernur DKI Jakarta langsung menginstruksikan tim gabungan dari BPBD, Dinas Sumber Daya Air, dan petugas pemadam kebakaran untuk melakukan tindakan cepat dalam mengatasi banjir. Pompa-pompa air di berbagai titik telah dioperasikan untuk mempercepat penyedotan air, sementara tim evakuasi dikerahkan untuk membantu warga yang masih terjebak di rumah mereka.
Pemerintah juga mendirikan posko darurat dan dapur umum untuk membantu warga terdampak. Beberapa titik pengungsian di GOR dan aula kelurahan sudah dipenuhi warga yang mengungsi dari rumah mereka yang terendam air.
Banjir Berdampak pada Transportasi dan Listrik
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak PLN untuk melakukan pemadaman sementara di beberapa wilayah terdampak guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kepala BPBD DKI Jakarta.
Prediksi Cuaca dan Imbauan kepada Warga
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir diminta untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Pemerintah juga mengimbau warga agar tidak memaksakan diri melintasi jalan yang tergenang dan segera mencari tempat aman jika air mulai naik dengan cepat. Warga yang membutuhkan bantuan darurat dapat menghubungi hotline BPBD atau pihak terkait lainnya.
Kesimpulan: Jakarta Harus Berbenah untuk Menghadapi Ancaman Banjir
Banjir yang kembali melanda Jakarta ini menjadi pengingat bahwa penanganan banjir masih menjadi PR besar bagi pemerintah. Diperlukan perencanaan infrastruktur yang lebih baik, seperti peningkatan kapasitas drainase, pengelolaan daerah resapan air, serta pengendalian tata kota yang lebih optimal agar bencana serupa tidak terus berulang di masa depan.
Saat ini, fokus utama adalah memastikan keselamatan warga, mempercepat penanganan banjir, dan mengembalikan aktivitas kota agar bisa kembali normal. Banjir memang bukan hal baru bagi Jakarta, tetapi solusi yang efektif harus segera diwujudkan agar ibu kota tidak terus-menerus dilanda bencana serupa setiap musim hujan tiba.