Banjir Jakarta Kembali Meluas: Puluhan RT Terendam, Warga Berjuang di Tengah Kepungan Air




Jakarta, 3 Maret 2025 – Hujan deras yang mengguyur ibu kota sejak Minggu malam hingga Senin pagi (3/3) menyebabkan banjir di berbagai wilayah Jakarta semakin meluas. Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, setidaknya 38 Rukun Tetangga (RT) di beberapa kecamatan terdampak banjir dengan ketinggian air bervariasi, mulai dari 40 sentimeter hingga lebih dari 3 meter di beberapa titik.

Fenomena banjir ini bukan kejadian pertama dalam musim hujan tahun ini. Sejumlah faktor seperti curah hujan yang tinggi, meluapnya Kali Ciliwung, serta sistem drainase yang belum optimal ditengarai menjadi penyebab utama. Warga yang terdampak pun mulai mengungsi ke tempat yang lebih aman, sementara pihak berwenang terus berupaya menanggulangi dampak yang ditimbulkan.

Wilayah-Wilayah yang Terendam Banjir

Menurut data BPBD DKI Jakarta, banjir kali ini merendam beberapa kawasan yang selama ini memang rawan genangan. Wilayah dengan dampak terparah umumnya berada di sekitar bantaran sungai dan daerah dengan ketinggian tanah yang lebih rendah dibandingkan wilayah sekitarnya.

Berdasarkan laporan yang dihimpun dari berbagai sumber, beberapa titik yang mengalami banjir cukup parah meliputi:

  • Jakarta Timur: Beberapa wilayah di Kecamatan Kramat Jati, Jatinegara, dan Cakung terendam dengan ketinggian air bervariasi antara 50 cm hingga 2 meter.
  • Jakarta Selatan: Genangan terjadi di beberapa titik di Tebet, Pancoran, dan Pasar Minggu, dengan air yang mencapai 1 meter di beberapa ruas jalan.
  • Jakarta Barat: Daerah sekitar Daan Mogot dan Cengkareng dilaporkan mengalami banjir hingga setinggi lutut orang dewasa.
  • Jakarta Utara: Wilayah Kelapa Gading dan Sunter mulai terdampak genangan akibat hujan deras serta potensi banjir rob yang diprediksi masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Di beberapa lokasi, air masuk ke rumah-rumah warga, memaksa mereka untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Sementara itu, sejumlah ruas jalan utama juga mengalami kemacetan parah akibat kendaraan yang harus melambat atau terpaksa berhenti karena jalanan yang tergenang air.

Penyebab Banjir dan Kondisi Cuaca

Menurut keterangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan deras yang mengguyur Jakarta dalam beberapa hari terakhir terjadi akibat adanya gangguan atmosfer yang menyebabkan peningkatan curah hujan secara signifikan di wilayah Jabodetabek.

Selain itu, luapan Kali Ciliwung dan beberapa sungai lainnya juga menjadi faktor utama meluasnya genangan di wilayah pemukiman. Di beberapa titik, air dari sungai meluber ke jalan dan rumah warga, memperparah kondisi banjir yang sudah terjadi sebelumnya.

BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan genangan.

Upaya Penanganan dan Evakuasi Warga

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama dengan BPBD telah mengerahkan tim tanggap darurat untuk membantu evakuasi warga yang terdampak. Sejumlah posko pengungsian telah didirikan di beberapa titik untuk menampung warga yang rumahnya terendam air.

Selain itu, Dinas Sumber Daya Air dan Dinas Pemadam Kebakaran juga telah diterjunkan untuk melakukan penyedotan air di beberapa wilayah yang mengalami genangan cukup parah. Di beberapa titik, pompa air telah dioperasikan secara maksimal untuk mempercepat proses surutnya banjir.

“Kami terus berupaya untuk menanggulangi dampak banjir ini. Warga yang terdampak kami sarankan segera mengungsi ke lokasi yang lebih aman, terutama di wilayah yang ketinggian airnya terus bertambah,” ujar salah satu petugas BPBD DKI Jakarta saat ditemui di lokasi banjir.

Sementara itu, bantuan dari berbagai pihak mulai berdatangan. Sejumlah organisasi sosial dan relawan ikut bergerak membantu para korban banjir dengan menyalurkan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya.

Dampak Banjir terhadap Aktivitas Warga

Banjir yang melanda Jakarta kali ini menyebabkan berbagai aktivitas terganggu. Sejumlah sekolah terpaksa meliburkan kegiatan belajar mengajar karena akses menuju lokasi yang terendam air. Para pekerja juga mengalami kesulitan karena beberapa jalan utama tidak bisa dilalui kendaraan bermotor.

Bahkan, beberapa rumah sakit dan pusat layanan kesehatan dilaporkan mengalami kendala dalam operasionalnya akibat listrik yang sempat padam di beberapa titik terdampak banjir. Beberapa pasien yang membutuhkan perawatan khusus juga terpaksa dievakuasi ke rumah sakit lain yang lebih aman.

Selain itu, dampak banjir juga terasa di sektor ekonomi. Banyak pedagang kecil dan pemilik warung yang mengalami kerugian karena barang dagangan mereka terendam air. Sejumlah pusat perbelanjaan di kawasan terdampak juga mengalami penurunan jumlah pengunjung akibat akses yang sulit ditempuh.

Silahkan tunggu dalam 30 detik.

Download Timer

data-start="5351">Kesimpulan: Kesiapsiagaan dan Harapan untuk Solusi Jangka Panjang

Banjir yang terjadi di Jakarta awal Maret ini menjadi pengingat bahwa permasalahan banjir masih menjadi tantangan serius bagi ibu kota. Meski berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi banjir, solusi jangka panjang seperti perbaikan sistem drainase, normalisasi sungai, serta peningkatan infrastruktur penanggulangan bencana masih sangat diperlukan.

Warga Jakarta pun diimbau untuk tetap waspada dan memantau perkembangan informasi terkait kondisi cuaca dan banjir melalui kanal-kanal resmi pemerintah. Selain itu, kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait sangat diperlukan untuk memastikan bahwa kejadian serupa dapat diantisipasi dan ditangani dengan lebih baik di masa depan. 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama