Ribuan Honorer Tumpah Ruah di Jakarta: Tuntut Pengangkatan CASN dan PPPK Tanpa Penundaan


   



 Jakarta, 10 Maret 2025 - Ribuan tenaga honorer dari berbagai daerah di Indonesia membanjiri pusat kota Jakarta dalam sebuah aksi demonstrasi besar-besaran. Mereka mengepung sejumlah titik strategis seperti depan Gedung DPR RI, Kementerian PAN-RB, dan Istana Negara. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan penundaan pengangkatan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024 yang baru-baru ini diumumkan oleh pemerintah.

Para demonstran yang datang dari berbagai wilayah mengenakan seragam profesi masing-masing dan membawa spanduk berisi tuntutan agar pemerintah segera mencabut surat edaran terkait penundaan pengangkatan CASN/PPPK. Mereka menganggap kebijakan tersebut tidak adil dan merugikan ribuan honorer yang telah lama mengabdi.

Konsentrasi Massa di Tiga Titik Utama

Aksi ini terpusat di tiga lokasi yang dianggap strategis, yaitu depan Gedung DPR RI, Kemenpan-RB, dan Istana Negara. Di masing-masing titik, ribuan peserta aksi berkumpul dan menyuarakan aspirasi mereka secara lantang. Tidak sedikit dari mereka yang datang dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun bus sewaan, membawa logistik, serta persiapan untuk bertahan hingga aksi selesai.

Di depan Gedung DPR RI, demonstrasi berlangsung penuh semangat dengan orasi dari berbagai perwakilan honorer. Mereka menyerukan keadilan dan meminta agar pemerintah tidak menunda pengangkatan yang telah dijanjikan sejak tahun sebelumnya. Beberapa peserta aksi juga membagikan selebaran berisi kronologi perjuangan tenaga honorer dalam memperjuangkan status kepegawaian mereka.

Pengamanan Ketat dan Penutupan Jalan

Untuk mengantisipasi potensi gangguan ketertiban, aparat kepolisian dikerahkan dalam jumlah besar. Lebih dari 800 personel disiagakan guna mengawal jalannya aksi agar tetap kondusif. Beberapa ruas jalan utama ditutup sementara dan dilakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kepadatan di sekitar lokasi demonstrasi.

“Kami di sini menuntut hak kami sebagai tenaga honorer yang sudah bertahun-tahun mengabdi. Jangan lagi ada alasan untuk menunda pengangkatan kami menjadi ASN atau PPPK,” ujar Dedi, salah satu tenaga honorer dari Jawa Barat.

Silahkan tunggu dalam 30 detik.

Download Timer
Respons dari Pemerintah dan DPR

Menanggapi aksi besar-besaran ini, perwakilan dari Badan Aspirasi Masyarakat DPR RI menerima beberapa perwakilan demonstran untuk berdialog. Ketua BAM, Netty Prasetiyani, menyampaikan bahwa aspirasi para tenaga honorer akan dibawa ke rapat kerja bersama pemerintah guna mencari solusi terbaik.

Sementara itu, Kementerian PAN-RB belum memberikan pernyataan resmi terkait tuntutan tersebut. Namun, sejumlah sumber menyebutkan bahwa pemerintah masih melakukan evaluasi terkait kesiapan anggaran dan distribusi formasi ASN dan PPPK di berbagai daerah.

Dukungan dari Berbagai Kalangan

Aksi ini tidak hanya mendapat perhatian dari kalangan tenaga honorer, tetapi juga didukung oleh beberapa organisasi profesi seperti Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Asosiasi Tenaga Kesehatan Indonesia (ATKI). Mereka menyatakan solidaritas dan mendukung penuh perjuangan honorer untuk memperoleh status kepegawaian yang layak.

Harapan Para Demonstran

Di tengah terik matahari, para demonstran tetap bersemangat menyuarakan harapan mereka. Mereka berharap pemerintah segera memberikan kepastian dan tidak lagi menunda pengangkatan CASN dan PPPK. Mereka juga meminta agar tenaga honorer yang telah lama mengabdi diprioritaskan dalam proses pengangkatan.

“Kami tidak akan pulang sebelum ada kejelasan. Sudah terlalu lama kami menunggu, dan kami tidak akan menyerah sampai tuntutan kami dipenuhi,” tutur Sinta, tenaga honorer kesehatan asal Sumatera Selatan.

Situasi terkini menunjukkan bahwa massa masih bertahan di beberapa titik dan terus melakukan orasi serta aksi teatrikal sebagai bentuk penyampaian aspirasi. Masyarakat berharap agar pemerintah segera turun tangan menyelesaikan persoalan ini dengan bijaksana.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama