Pada lembaran sejarah modern, isu tentang kepemilikan emas puluhan ton oleh Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, kembali mengemuka. Bagaimana sebenarnya jejak peristiwa ini, dan apa yang dapat dipercaya dari berbagai kabar angin tersebut? Dalam laporan mendalam ini, saya membedah tuntas asal muasal rumor, membandingkannya dengan data perjalanan hidup Bung Karno, hingga menampilkan pendapat para ahli yang memahami konteks era tersebut.
1. Asal Mula Rumor Emas Puluhan Ton
Bermula dari kisah urban legend, kabar soal tabungan emas milik Soekarno yang tersimpan rapi di bank Swiss pernah menjadi perbincangan hangat. Versi paling banyak tersebar menyebut angka fantastis: 5.700 kilogram, bahkan ada yang menyebut 57.000 kilogram. Kabarnya, logam mulia ini pun konon dipinjam oleh Presiden John F. Kennedy pada tahun 1963 untuk keperluan pembangunan di Amerika Serikat.
Sejak era Orde Baru, cerita ini santer terdengar di kalangan pejabat tinggi dan militer. Bocoran dokumen-dokumen tak resmi beredar, sampai memicu operasi pencarian harta karun Bung Karno yang dipimpin langsung oleh tangan kanan Presiden Soeharto.
2. Menengok Gaji dan Kondisi Finansial Soekarno
Namun, jika menilik catatan resmi, kenyataan justru jauh berbeda. Bung Karno sendiri pernah mengungkapkan kepada jurnalis asing bahwa penghasilannya sebagai presiden kala itu hanya sebesar 220 dolar AS per bulan—jumlah yang bahkan di masa kini jika dikonversi tak lebih dari beberapa juta rupiah.
Ia juga mengakui tidak memiliki rumah atau tanah pribadi. Setiap tempat tinggal yang ia tinggali sejatinya adalah milik negara. Bahkan, cerita bergulir bahwa Soekarno harus meminjam piyama kepada seorang duta besar saat kunjungan luar negeri karena pakaian tidurnya sudah usang.
3. Suara Putra Pertama dan Sejarawan Terpercaya
Guntur Soekarnoputra, putra sulung Bung Karno, pernah menegaskan bahwa ayahnya kerap hidup dengan kantong tipis sejak masa perjuangan. Dalam kolom opini yang ditulisnya beberapa tahun lalu, Guntur menceritakan perjuangan finansial sang proklamator yang sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda memiliki harta besar.
Sementara itu, sejumlah sejarawan dan pengamat politik sepakat bahwa tidak ada arsip atau catatan resmi yang mendukung klaim tabungan emas dalam jumlah puluhan ton. Mereka menekankan perlunya merujuk pada dokumen keuangan negara dan testimoni langsung dari orang-orang kepercayaan Soekarno.
4. Mengapa Mitos Ini Sulit Hilang?
Legenda emas Bung Karno memikat imajinasi publik karena menggabungkan keangkeran harta karun dengan aura kharismatik sang proklamator. Di tengah kondisi ekonomi negara yang tak menentu sepanjang dekade 1960-an, kisah ini bagaikan oase harapan akan kekayaan tersembunyi yang bisa menyelamatkan bangsa.
Belum lagi cerita-cerita sampingan soal intervensi asing, intrik politik Orde Lama ke Orde Baru, serta kepentingan golongan tertentu yang mungkin memanfaatkan rumor demi agenda mereka masing-masing.
5. Penutup dan Renungan
Dengan memahami perbedaan antara fakta dan fiksi, kita bisa mengapresiasi perjalanan bangsa secara lebih jernih. Dan jika suatu saat arsip bank Swiss benar-benar terbuka, barulah kita akan mengetahui dengan pasti cerita di balik nama besar Ir. Soekarno.