Waspada! Ini Dia Golongan yang Sebaiknya Tidak Jalan Kaki Terlalu Lama, Kata Dokter


 

Berjalan kaki memang dikenal sebagai olahraga ringan yang menyehatkan dan mudah dilakukan oleh siapa saja. Aktivitas ini tak membutuhkan peralatan khusus dan bisa dilakukan di mana pun. Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua orang aman untuk berjalan kaki terlalu lama? Beberapa kelompok justru disarankan untuk membatasi durasi berjalan kaki agar tidak menimbulkan risiko kesehatan yang lebih besar.

Menurut penjelasan seorang dokter spesialis kedokteran olahraga, ada sejumlah kondisi medis tertentu yang membuat penderitanya harus berhati-hati ketika melakukan aktivitas berjalan kaki. Bagi mereka, berjalan terlalu lama dapat memperburuk kondisi yang sudah ada atau bahkan memicu keluhan baru.

Siapa Saja yang Perlu Membatasi Durasi Jalan Kaki?

  1. Penderita Gangguan Saraf atau Otot
    Orang yang mengalami kelainan pada saraf atau otot, seperti neuropati perifer, dapat merasakan nyeri atau kelemahan saat berjalan. Jika dipaksakan berjalan terlalu lama, kondisi ini bisa memperparah gejala dan menyebabkan kelelahan berlebih.

  2. Pengidap Cedera Sendi atau Otot
    Mereka yang sedang dalam masa pemulihan dari cedera pada otot, ligamen, atau sendi juga perlu membatasi aktivitas berjalan kaki. Tekanan berlebih pada area yang cedera dapat menghambat proses penyembuhan dan meningkatkan risiko cedera lanjutan.

  3. Orang dengan Gangguan Jantung atau Paru
    Pasien yang memiliki masalah pada jantung atau paru-paru, seperti gagal jantung atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), harus mengatur intensitas dan durasi berjalan kaki. Aktivitas fisik berlebihan dapat memicu sesak napas atau nyeri dada.

  4. Penderita Diabetes dengan Komplikasi pada Kaki
    Penderita diabetes, khususnya yang mengalami komplikasi seperti ulkus kaki diabetik atau neuropati, sebaiknya tidak memaksakan diri berjalan terlalu lama. Risiko luka atau infeksi dapat meningkat jika kaki mengalami tekanan berlebihan dalam waktu lama.

Saran Dokter: Perhatikan Batas Kemampuan Tubuh

Dokter menekankan pentingnya mengenali kemampuan dan keterbatasan tubuh. Aktivitas berjalan kaki tetap dapat dilakukan dengan menyesuaikan intensitas dan waktu pelaksanaannya. Idealnya, sebelum memulai program jalan kaki rutin, konsultasikan dulu dengan dokter, terutama jika memiliki riwayat penyakit tertentu.

Selain itu, penggunaan alas kaki yang tepat sangat berperan dalam mengurangi risiko cedera. Sepatu yang nyaman dan sesuai bentuk kaki membantu mendukung gerakan dan mengurangi tekanan pada area kaki.

Tips Aman Berjalan Kaki untuk Kelompok Berisiko

  • Mulailah dengan durasi yang singkat dan tingkatkan secara bertahap sesuai toleransi tubuh.

  • Hindari permukaan jalan yang tidak rata agar risiko terkilir atau terjatuh lebih kecil.

  • Jangan ragu untuk beristirahat jika muncul keluhan seperti nyeri, lelah berlebihan, atau sesak napas.

  • Lakukan pemanasan ringan sebelum berjalan kaki agar otot lebih siap beraktivitas.

Kesimpulan

Next dengan Timer

Berjalan kaki memang menyehatkan, tetapi harus dilakukan secara bijak. Bagi kelompok tertentu dengan kondisi medis khusus, berjalan kaki terlalu lama justru bisa membahayakan. Oleh karena itu, penting untuk selalu mendengarkan sinyal dari tubuh dan berkonsultasi dengan tenaga medis agar aktivitas fisik yang dilakukan tetap aman dan bermanfaat.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama