SERANG - Kondisi jalan penghubung antara Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang semakin memprihatinkan. Kerusakan parah, terutama berupa lubang-lubang besar di sejumlah titik, dikeluhkan warga sekitar dan pengguna jalan yang melintas setiap harinya. Jalur vital ini tak hanya menghubungkan dua wilayah administratif, tetapi juga menjadi akses utama bagi kegiatan ekonomi dan mobilitas masyarakat.
Pantauan di lapangan menunjukkan banyak titik berlubang di sepanjang jalan utama tersebut. Kerusakan paling mencolok terlihat di sekitar kawasan Kecamatan Cikeusal, tempat sejumlah pengendara harus melambat drastis atau bahkan berhenti mendadak demi menghindari lubang berukuran besar. Tak sedikit pula kendaraan roda dua yang terperosok, menyebabkan insiden jatuh yang membahayakan keselamatan.
"Sudah lama jalan ini rusak. Tapi belum juga diperbaiki. Kami yang lewat tiap hari harus ekstra hati-hati," ujar Rudi (34), warga setempat yang bekerja sebagai ojek online.
Warga mengaku sudah berkali-kali menyampaikan keluhan melalui berbagai kanal, baik langsung ke pihak kelurahan maupun melalui media sosial. Namun, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda perbaikan berarti dari pihak pemerintah daerah.
"Kami tidak menuntut jalan mulus seperti tol, tapi setidaknya lubang-lubang ini ditambal agar tidak membahayakan. Sudah banyak yang jatuh, terutama malam hari saat penerangan minim," ungkap Nurhayati (45), pedagang yang setiap pagi melintasi jalan tersebut menuju pasar.
Kerusakan jalan ini juga berpotensi menimbulkan dampak ekonomi. Banyak pengemudi angkutan umum dan logistik mengeluhkan waktu tempuh yang semakin lama akibat harus berhati-hati melewati jalan rusak. Akibatnya, distribusi barang dan aktivitas ekonomi terganggu.
"Jangan sampai ada korban jiwa dulu baru pemerintah turun tangan. Kerusakan jalan seperti ini harusnya menjadi prioritas karena menyangkut keselamatan dan kesejahteraan rakyat," tegas Arief.
Masyarakat berharap ada langkah nyata dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten untuk segera melakukan penanganan. Selain itu, mereka juga mengusulkan agar dilakukan audit menyeluruh terhadap kualitas jalan dan sistem pemeliharaannya agar kejadian serupa tidak terus berulang.
Dengan kondisi saat ini, masyarakat hanya bisa berharap dan terus bersuara agar jalan penghubung Serang-Pandeglang segera mendapat perhatian dan penanganan yang layak, sebelum ada korban yang harus membayar mahal akibat kelalaian dalam perawatan infrastruktur publik.