Langit Kiev Kembali Memerah, Serangan Rudal Rusia Picu Kebakaran Hebat dan Kepanikan Warga

 

     




Kiev Kembali Diguncang Rudal, Api Berkobar di Tengah Kota

Kiev, ibu kota Ukraina, kembali menjadi sasaran serangan udara besar-besaran dari Rusia. Serangan ini terjadi pada Sabtu dini hari dan memicu kobaran api besar di sejumlah titik strategis kota, mengakibatkan kepanikan massal serta kerusakan infrastruktur sipil yang cukup parah.

Sirene tanda bahaya berbunyi memecah keheningan malam sekitar pukul 04.00 waktu setempat. Tak lama berselang, suara dentuman keras dari ledakan rudal terdengar bersahut-sahutan. Beberapa warga mengaku terbangun oleh getaran dari ledakan yang sangat kuat. Gedung-gedung apartemen, fasilitas umum, dan bahkan area pemukiman tak luput dari ancaman rudal yang diluncurkan dari wilayah Rusia.

Serangan Skala Besar: Rudal dan Drone Dikerahkan

Pemerintah Ukraina melaporkan bahwa Rusia meluncurkan lebih dari 40 proyektil, termasuk rudal balistik dan drone kamikaze jenis Shahed buatan Iran. Mayoritas rudal berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Ukraina, namun sejumlah rudal tetap berhasil menembus dan menghantam kawasan pusat kota.

Laporan dari otoritas militer menyebutkan bahwa salah satu rudal menghantam fasilitas penting di distrik Solomyanskyi, menyebabkan ledakan hebat yang memicu kebakaran besar. Api menyebar cepat ke bangunan di sekitarnya, dan tim pemadam kebakaran membutuhkan waktu berjam-jam untuk mengendalikan si jago merah.

Korban Jiwa dan Kerusakan

Dinas penyelamatan darurat Ukraina mengonfirmasi sedikitnya lima orang luka-luka akibat pecahan material dan runtuhan bangunan. Beberapa di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka serius. Belum ada laporan korban jiwa sejauh ini, namun evakuasi masih terus dilakukan di sejumlah titik rawan.

Sejumlah fasilitas umum seperti jaringan listrik, air bersih, dan komunikasi sempat lumpuh selama beberapa jam. Warga mengaku panik karena tidak bisa menghubungi kerabat mereka, terlebih ketika informasi simpang siur menyebar cepat melalui media sosial.

Respon Internasional dan Peringatan dari Barat

Menanggapi serangan ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali menyerukan kepada komunitas internasional untuk meningkatkan bantuan militer, khususnya dalam bentuk sistem pertahanan udara. "Kami tidak bisa melawan hujan rudal ini sendirian. Ukraina butuh dukungan konkret dari mitra-mitra kami di Barat," ujar Zelensky dalam pernyataan resminya.

Sementara itu, NATO dan Uni Eropa mengecam keras serangan tersebut. Mereka menyebut tindakan Rusia sebagai bentuk agresi brutal yang melanggar hukum internasional dan menargetkan warga sipil secara sembarangan.

Warga Kiev: Antara Takut dan Teguh

Meskipun diselimuti ketakutan, semangat warga Kiev untuk bertahan tidak padam. Banyak yang tetap menjalankan aktivitas harian mereka dengan penuh kewaspadaan. Beberapa relawan terlihat membagikan makanan, air, dan perlengkapan medis ke tempat-tempat pengungsian sementara.

Sasha, seorang guru sekolah dasar yang tinggal di pinggiran kota, mengatakan, "Kami sudah terlalu sering mengalami ini. Kami takut, tapi kami tidak bisa terus bersembunyi. Hidup harus berjalan meski dengan segala risiko."

Situasi Terkini dan Antisipasi Ke Depan

Next dengan Timer

Pasukan Ukraina kini meningkatkan pengamanan di sekitar ibu kota. Patroli tambahan dikerahkan dan sistem radar terus disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan serangan susulan. Pemerintah juga kembali mengingatkan masyarakat untuk mematuhi instruksi keselamatan dan tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi.

Situasi di Ukraina semakin menunjukkan bahwa konflik ini masih jauh dari kata selesai. Serangan rudal terbaru ini menegaskan bahwa warga sipil tetap menjadi korban utama dalam perang yang tak kunjung usai ini. Kiev, yang seharusnya menjadi simbol kekuatan dan harapan, kini kembali harus berjuang di bawah bayang-bayang kehancuran.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama