Jakarta, 5 Juli 2025 — Tren mobil listrik di Indonesia menunjukkan lonjakan yang mengejutkan dalam beberapa tahun terakhir. Banyak yang menyangka bahwa harga murah menjadi daya tarik utama kendaraan berbasis baterai ini. Namun, sebuah survei terbaru justru mengungkapkan alasan utama yang jauh dari dugaan banyak pihak.
Menurut laporan hasil survei dari Populix, alasan terbesar masyarakat Indonesia membeli mobil listrik bukanlah karena faktor harga yang kompetitif atau insentif pajak yang ditawarkan pemerintah. Justru, aspek ramah lingkungan dan penghematan energi jangka panjang menjadi pertimbangan utama yang mendorong masyarakat untuk beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik.
Lebih dari 70% responden mengaku tertarik menggunakan mobil listrik karena ingin mengurangi jejak karbon dan berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan. Mereka menilai bahwa penggunaan mobil listrik memberikan dampak positif terhadap kualitas udara dan kesehatan masyarakat secara umum.
Alasan lain yang juga mendukung keputusan konsumen adalah biaya operasional yang lebih rendah, termasuk perawatan kendaraan dan pengisian daya yang lebih ekonomis dibandingkan pembelian bahan bakar minyak. Meskipun harga awal pembelian mobil listrik masih relatif tinggi dibandingkan mobil konvensional, banyak masyarakat kini mulai melihatnya sebagai investasi jangka panjang yang menguntungkan.
Pemerintah sendiri terus mendorong adopsi kendaraan listrik dengan berbagai kebijakan insentif, termasuk pembebasan bea masuk, subsidi, serta pembangunan infrastruktur pengisian daya di berbagai kota besar dan rest area tol. Hal ini semakin memperkuat kepercayaan masyarakat untuk beralih menggunakan mobil listrik dalam aktivitas sehari-hari.
Dari sisi produsen, mereka pun terus berinovasi menghadirkan produk-produk terbaru yang lebih efisien, canggih, dan terjangkau. Beberapa merek ternama seperti Hyundai, Wuling, dan Tesla mulai mencatatkan penjualan signifikan di pasar domestik. Bahkan, produsen lokal turut ambil bagian dalam geliat industri kendaraan ramah lingkungan ini.
Menariknya, survei juga menunjukkan bahwa kalangan usia muda dan milenial menjadi kelompok paling antusias dalam menyambut era kendaraan listrik. Mereka cenderung lebih peduli terhadap isu-isu keberlanjutan dan mencari solusi mobilitas yang sejalan dengan gaya hidup modern yang berorientasi pada efisiensi dan tanggung jawab sosial.
Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi salah satu pasar kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara, sekaligus menjadi contoh sukses transisi energi bersih di kawasan ini.