Konten AI Makin Canggih, Masyarakat Sulit Membedakan dengan Buatan Manusia

 



Jakarta — Di era teknologi yang semakin pesat, kemampuan kecerdasan buatan (AI) dalam menghasilkan berbagai konten digital kini menjadi sorotan. Para pakar menyebutkan bahwa perbedaan antara konten yang dibuat manusia dan yang dihasilkan AI kian sulit dikenali oleh masyarakat umum.

Menurut hasil pantauan terbaru dari Komite Digital Indonesia (KomDigi), fenomena ini telah menjadi tantangan tersendiri, terutama di dunia maya yang dipenuhi informasi setiap detiknya. "Konten yang dihasilkan oleh sistem AI saat ini sudah sangat menyerupai karya manusia, baik dari segi bahasa, struktur, maupun kreativitasnya," ungkap seorang perwakilan KomDigi pada Jumat (13/6/2025).

Fenomena tersebut mengundang kekhawatiran berbagai pihak. Pasalnya, konten berbasis AI bukan hanya digunakan untuk tujuan positif, tetapi juga berpotensi disalahgunakan untuk penyebaran hoaks atau manipulasi opini publik. Bahkan, KomDigi menyebut upaya untuk mengidentifikasi konten asli dan konten buatan AI membutuhkan perangkat teknologi tambahan yang tidak sedikit biayanya.

"Kami tengah mengkaji penggunaan alat pendeteksi konten berbasis AI, namun biaya dan efektivitasnya masih menjadi tantangan. Tidak semua pihak, terutama masyarakat umum, memiliki akses untuk memverifikasi keaslian konten yang mereka temui di internet," jelas perwakilan KomDigi tersebut.

Di sisi lain, para ahli teknologi informasi mendorong literasi digital yang lebih masif agar masyarakat lebih kritis dalam mengonsumsi konten. Langkah ini dinilai penting untuk membentengi publik dari potensi manipulasi informasi.

"Kita perlu membangun kesadaran bersama bahwa tidak semua konten di internet bisa langsung dipercaya. Masyarakat harus dilatih untuk memeriksa sumber, memverifikasi informasi, dan tidak mudah terpengaruh hanya karena sebuah konten tampak meyakinkan," tambah seorang praktisi IT.

Dalam beberapa bulan terakhir, tren penggunaan AI untuk membuat konten visual, audio, hingga teks memang mengalami lonjakan. Banyak platform digital kini memanfaatkan AI untuk mempercepat produksi materi, mulai dari artikel berita, iklan, hingga video kreatif. Meskipun memberikan efisiensi, fenomena ini juga menimbulkan dilema etik terkait keaslian dan transparansi.

Next dengan Timer

Sebagai langkah awal, KomDigi berencana bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan organisasi masyarakat untuk menyusun panduan identifikasi konten AI. Diharapkan, langkah ini dapat menjadi bagian dari solusi jangka panjang dalam menghadapi era konten digital yang semakin kompleks.

Dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat, tantangan dalam membedakan konten asli dan buatan AI diprediksi akan terus berkembang. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menjadi kunci dalam menjaga ruang digital yang sehat dan aman.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama