Kepungan Api di Israel: Jalan Tol Ditutup, Ribuan Warga Terpaksa Mengungsi

Israel tengah menghadapi salah satu bencana alam paling mengkhawatirkan dalam beberapa tahun terakhir. Gelombang kebakaran besar menerjang kawasan barat Yerusalem, memicu kepanikan massal dan menyebabkan proses evakuasi besar-besaran di beberapa daerah permukiman.

Insiden yang terjadi pada Rabu (30/4) ini berlangsung dengan cepat dan tak terduga. Api mulai menyala dari kawasan berhutan lebat dekat kota Beit Shemesh, kemudian menjalar ke arah timur menuju ibu kota. Dalam waktu singkat, kobaran api meluas akibat tiupan angin kencang dan suhu udara yang sangat tinggi.

Akibat dari kebakaran ini, tiga komunitas permukiman di sekitar wilayah terdampak langsung diungsikan. Salah satu titik paling krusial yang turut lumpuh adalah Jalan Raya 1, jalur vital yang menghubungkan dua kota besar—Tel Aviv dan Yerusalem. Penutupan total jalan tol ini menimbulkan kemacetan parah, bahkan beberapa pengendara dilaporkan meninggalkan mobil mereka di tengah jalan dan memilih menyelamatkan diri dengan berjalan kaki menjauhi lokasi api.

Gumpalan asap tebal menyelimuti langit kawasan terdampak, membuat visibilitas menurun drastis dan memperparah kondisi pernapasan warga. Laporan awal dari otoritas medis menyebutkan sedikitnya 13 orang mengalami gangguan kesehatan, mayoritas karena menghirup asap dalam jumlah berlebihan.

Dalam menghadapi situasi darurat ini, lebih dari 120 regu pemadam kebakaran dikerahkan, termasuk satuan khusus dari militer yang dilengkapi dengan teknologi pencarian dan penyelamatan. Armada udara yang terdiri dari helikopter serta pesawat pemadam turut dikerahkan untuk mengendalikan api dari udara.

Pemerintah Israel tak tinggal diam. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyatakan bahwa negara akan mengerahkan seluruh kapasitasnya untuk menyelamatkan warga dan menanggulangi kebakaran. Untuk mempercepat proses pemadaman, Israel juga mengajukan permintaan bantuan internasional. Negara-negara seperti Italia dan Kroasia langsung merespons dengan mengirimkan pesawat pemadam mereka. Sementara permintaan serupa juga diajukan ke Yunani, Bulgaria, dan Siprus.

Peristiwa ini terjadi dalam momen yang sangat sensitif, tepat menjelang peringatan Hari Pahlawan dan Hari Kemerdekaan Israel. Banyak acara kenegaraan dan kegiatan peringatan yang harus dibatalkan. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir langsung turun tangan memantau perkembangan serta mengatur langkah penanganan darurat.

Pemerintah setempat juga telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat luas untuk tidak menyalakan api terbuka di ruang publik, seperti barbekyu atau unggun, yang bisa memicu kebakaran tambahan. Warga diminta untuk tetap siaga dan mengikuti perkembangan informasi dari otoritas resmi.

Next dengan Timer

Sebagai catatan, kebakaran kali ini mengingatkan pada tragedi Gunung Karmel tahun 2010 yang menewaskan puluhan orang dan melalap ribuan hektar hutan. Meski belum ada korban jiwa dalam insiden terbaru ini, skala penyebaran api dan dampaknya terhadap kehidupan warga membuat peristiwa ini tak kalah mencemaskan.

Upaya gabungan dari berbagai lembaga dan bantuan luar negeri diharapkan mampu menekan laju api dan mencegah bencana ini berkembang lebih luas. Situasi masih berlangsung dan masyarakat menanti kabar baik dari garis depan upaya penyelamatan.


 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama