Bekasi, 19 April 2025 –
Suasana malam di beberapa kawasan Bekasi yang biasanya tenang dan damai mendadak berubah menjadi penuh kegelisahan. Warga yang tinggal di wilayah Rawalumbu, Mustika Jaya, hingga Bantar Gebang dibuat panik oleh kemunculan bau menyengat yang tak biasa. Aroma tersebut tercium cukup kuat dan memunculkan kekhawatiran akan kemungkinan adanya kebocoran gas.
Laporan demi laporan mulai bermunculan sejak Jumat malam. Warga dari berbagai sudut kota mengaku mencium bau menyengat yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Bau itu, menurut kesaksian banyak orang, mirip seperti gas bocor—tajam, menusuk hidung, dan memunculkan rasa tidak nyaman bahkan di dalam rumah.
Tak butuh waktu lama bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi untuk turun tangan. Priadi Santoso, Kepala Pelaksana BPBD Bekasi, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima sejumlah pengaduan dari masyarakat. Tim reaksi cepat BPBD segera diturunkan ke lokasi-lokasi yang disebut warga terdampak.
“Tim kami mulai melakukan pemantauan sejak pukul 21.50 malam tadi di tiga titik utama: Rawalumbu, Mustika Jaya, dan Bantar Gebang. Memang ada indikasi bau menyengat seperti gas di beberapa wilayah tersebut,” ungkap Priadi ketika dihubungi, Sabtu siang.
Namun, meskipun sudah dilakukan observasi lapangan secara langsung, hingga berita ini ditulis belum ditemukan sumber pasti dari bau yang menyelimuti beberapa kecamatan di Bekasi itu. Tim BPBD, bekerja sama dengan sejumlah instansi teknis lainnya, masih berupaya menelusuri penyebab dan kemungkinan risiko dari fenomena tersebut.
Kepanikan ini terasa nyata di tengah masyarakat. Beberapa warga bahkan mengaku sempat mengira telah terjadi kebocoran gas di sekitar rumah mereka, sehingga ada yang memilih membuka ventilasi, mengevakuasi anak-anak, hingga menghubungi tetangga untuk memastikan apakah mereka juga mencium bau yang sama.
Gea, seorang warga yang tinggal di daerah Babelan, Kabupaten Bekasi, turut merasakan aroma ganjil itu. Dalam keterangannya, ia menyebut bahwa bau tersebut cukup mengganggu, meskipun tidak berlangsung lama. “Tadi malam aku sempat cium aroma aneh, agak menyengat sih, tapi nggak lama dan nggak terlalu kuat di daerahku,” katanya.
Hal serupa juga dirasakan Kesya, warga dari Kecamatan Bekasi Barat. Ia menggambarkan bau tersebut bukan hanya seperti gas, melainkan menyerupai aroma oli atau karet terbakar—menandakan bahwa bau itu bisa saja berasal dari proses industri atau bahan kimia tertentu.
Sampai saat ini, BPBD belum dapat memastikan dari mana bau itu berasal. Ada kemungkinan bau tersebut terbawa angin dari lokasi yang cukup jauh, atau mungkin juga berasal dari aktivitas industri di sekitar Bekasi yang belum terdeteksi. Namun yang jelas, pihak BPBD memastikan bahwa mereka masih dalam proses investigasi mendalam dan terus mengawasi perkembangan situasi ini dari dekat.
“Kami terus pantau dan tetap mengumpulkan data dari warga. Koordinasi dengan instansi lain juga terus kami lakukan. Masyarakat tidak perlu panik, tapi kalau memang mencium bau mencurigakan, silakan lapor ke kami,” ujar Priadi.
Fenomena ini menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan terhadap bencana atau kejadian tidak biasa sangat penting, terlebih di wilayah padat penduduk seperti Bekasi. BPBD mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan selalu proaktif melaporkan kejadian yang mencurigakan demi keselamatan bersama.
Apakah ini hanya gangguan sesaat? Atau ada sesuatu yang lebih besar yang belum diketahui? Waktu akan menjawab. Yang pasti, malam itu Bekasi tidak hanya diselimuti oleh gelapnya malam, tapi juga aroma misterius yang hingga kini belum terjawab.