Emas Diskon, Warga Serbu Mal! Rela Antre Sejak Subuh Demi Beli Logam Mulia

 


Jakarta – Fenomena menarik kembali terjadi di tengah masyarakat Indonesia. Ketika sebagian besar orang masih terlelap tidur, ratusan warga justru sudah berbaris rapi di depan pusat perbelanjaan, demi satu tujuan: memburu emas Antam dengan harga menarik.

Pemandangan ini tampak nyata di beberapa mal besar, salah satunya di Jakarta Barat, di mana antrian panjang terlihat mengular bahkan sebelum matahari menampakkan diri sepenuhnya. Masyarakat, dari berbagai usia dan latar belakang, tampak kompak menanti giliran untuk membeli logam mulia produksi PT Aneka Tambang (Antam) yang saat ini sedang mengalami penurunan harga.

Antrean Mengular Sejak Pagi Buta

Pagi itu, suasana di Mal Taman Anggrek tidak seperti biasanya. Belum genap pukul 08.00 WIB, puluhan orang sudah memenuhi area depan butik emas. Ada yang duduk di lantai, ada pula yang berdiri sambil menggenggam secarik kertas nomor antrean. Bahkan, beberapa dari mereka membawa bekal dan kursi lipat demi kenyamanan selama menunggu.

Dwi, salah satu pemburu emas yang datang pagi itu, mengaku rela datang lebih awal demi bisa mendapatkan emas dengan harga yang lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.

"Sekarang harganya turun lumayan. Selisihnya bisa Rp400 ribu dibandingkan waktu saya beli bulan lalu. Makanya saya semangat banget datang pagi-pagi," ujarnya sambil tersenyum lega setelah berhasil membeli emas yang diincarnya.

Jordan, warga lainnya yang juga ikut antre sejak pagi, bahkan sampai sempat tersesat karena toko-toko di mal masih tutup saat ia tiba. "Jam 8 pagi saya udah sampai sini, toko masih gelap. Saya sampai keliling-keliling dulu cari tokonya, akhirnya dapat juga sekitar hampir jam 12 siang. Lumayan, empat jam nunggu," ungkapnya.

Turunnya Harga Emas Jadi Magnet Warga

Tingginya antusiasme masyarakat dalam membeli emas tak lepas dari tren harga yang menurun dalam beberapa pekan terakhir. Setelah sempat melonjak ke angka Rp1.548.000 per gram pada pertengahan Desember 2024, harga emas Antam kini terkoreksi ke angka sekitar Rp1.505.000 per gram, atau turun sekitar Rp15.000.

Penurunan ini dianggap sebagai momen yang tepat oleh para investor maupun masyarakat awam untuk mulai berinvestasi logam mulia. Banyak dari mereka yang menganggap emas sebagai bentuk investasi jangka panjang yang aman, terlebih di tengah ketidakpastian ekonomi global.

"Emas itu ibarat tabungan masa depan. Bisa dijual kapan saja kalau butuh, nilainya juga relatif stabil. Kalau lagi turun kayak sekarang, ya ini saatnya borong," ujar Linda, ibu rumah tangga yang juga ikut antre di lokasi.

Investasi Tradisional yang Tetap Jadi Primadona

Meski banyak instrumen investasi baru bermunculan, seperti saham, kripto, hingga reksa dana digital, emas masih menjadi primadona bagi masyarakat Indonesia. Alasannya sederhana: mudah dipahami, gampang dicairkan, dan terasa nyata karena bentuknya fisik.

Di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi, apalagi menjelang tahun politik, banyak warga memilih bermain aman dengan menyimpan emas. Selain digunakan sebagai tabungan darurat, emas juga kerap dijadikan alat lindung nilai terhadap inflasi.

Sukirdi, salah satu manajer butik emas logam mulia di Pekanbaru, menyebutkan bahwa permintaan emas fisik meningkat pesat dalam beberapa bulan terakhir. "Masyarakat sekarang makin sadar pentingnya investasi. Emas menjadi pilihan karena keamanannya lebih terjamin dan bisa dimiliki dalam bentuk yang bisa disentuh langsung," ujarnya.

Fenomena Antrean Emas Bisa Terulang

Melihat kondisi saat ini, bukan tak mungkin fenomena antre emas di mal ini akan kembali terjadi di waktu-waktu mendatang. Terlebih jika harga emas terus menunjukkan tren penurunan. Bagi masyarakat, ini bukan sekadar membeli logam mulia, tapi juga bagian dari strategi finansial untuk masa depan.

Bahkan, beberapa pengunjung mengaku sudah menandai kalender untuk mengecek harga emas mingguan. Mereka siap datang kembali saat harga kembali turun.

"Biar capek antre, tapi puas rasanya dapat emas dengan harga murah. Ini investasi juga buat anak cucu nanti," ujar seorang kakek bernama Pak Hasan yang datang bersama cucunya pagi itu.


Kesimpulan

Silahkan tunggu dalam 30 detik.

Download Timer

Fenomena warga rela antre panjang demi membeli emas di pusat perbelanjaan adalah cermin nyata betapa besar minat masyarakat Indonesia terhadap investasi logam mulia. Turunnya harga emas menjadi momentum yang langsung disambut antusias oleh publik. Bagi mereka, ini bukan sekadar belanja, tapi sebuah langkah cerdas membangun masa depan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama