Masyarakat di kawasan utara Jabodetabek bakal segera merasakan kemudahan akses menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Sebuah ruas tol baru tengah disiapkan sebagai penghubung strategis yang akan memangkas waktu tempuh secara signifikan. Jalur ini diprediksi akan menjadi solusi mobilitas yang lebih efisien, terutama bagi warga dari Bekasi, Jakarta Utara, dan Jakarta Timur yang kerap berjibaku dengan kemacetan parah saat menuju bandara.
Pembangunan ini merupakan bagian dari proyek Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg (KTR), yang digagas untuk memperkuat konektivitas antarwilayah dan memperlancar logistik serta mobilitas masyarakat. Jalur tol tersebut akan memanjang dari kawasan Kamal di Jakarta Utara, melintasi Teluknaga di Tangerang, hingga ke Rajeg di sisi utara Tangerang.
Menurut informasi dari pihak pengembang, jalan tol KTR akan langsung terhubung dengan akses ke Bandara Soetta. Artinya, warga dari wilayah utara seperti Cakung, Cilincing, Marunda, Koja, hingga wilayah industri di Bekasi tak perlu lagi melintasi jalan arteri Jakarta yang kerap padat. Estimasi waktu tempuh dari titik-titik tersebut ke bandara diperkirakan hanya sekitar 30-45 menit saja.
Tak hanya memperpendek jarak dan waktu, proyek ini juga diharapkan mendorong pertumbuhan kawasan baru, baik dari sisi perumahan, industri, maupun komersial. Pemerintah dan pihak swasta bekerja sama dalam pengembangan kawasan penyangga yang akan dilewati jalan tol ini, termasuk pembangunan kawasan ekonomi khusus dan permukiman strategis.
Hingga saat ini, proses pembangunan jalan tol KTR tengah memasuki tahap penyelesaian studi kelayakan dan persiapan konstruksi. Apabila tidak ada kendala berarti, proyek ini ditargetkan mulai konstruksi fisik pada tahun depan dan dapat mulai beroperasi secara parsial dalam dua hingga tiga tahun mendatang.
Dengan kehadiran tol ini, aksesibilitas menuju bandara tak hanya menjadi lebih mudah, tetapi juga membuka peluang transformasi kawasan utara Jabodetabek menjadi koridor ekonomi baru. Para pengamat transportasi menilai proyek ini sebagai lompatan besar dalam pengembangan infrastruktur penunjang mobilitas urban di wilayah megapolitan Jakarta dan sekitarnya.
Tak hanya mendukung mobilitas penumpang, jalan tol ini juga akan mempercepat distribusi logistik dari dan ke Bandara Soetta. Hal ini akan berdampak langsung pada efisiensi biaya logistik dan daya saing ekonomi nasional.
Warga sekitar menyambut baik rencana ini. "Selama ini kami kalau ke bandara bisa lebih dari dua jam, apalagi kalau macet. Dengan tol ini, semoga bisa lebih cepat dan nyaman," ujar Dedi, warga Cilincing.
Rencana tol KTR ini juga sejalan dengan program pemerintah dalam membangun konektivitas yang terintegrasi antara pusat kota, kawasan industri, dan pusat transportasi nasional seperti pelabuhan dan bandara.