Boyolali, 1 Mei 2025 — Suasana penuh haru dan semangat menyelimuti Asrama Haji Donohudan di Boyolali pagi ini. Ribuan calon jemaah haji dari wilayah Solo Raya mulai memasuki asrama sebagai bagian dari tahapan awal sebelum keberangkatan mereka menuju Tanah Suci. Tahun ini, tercatat sebanyak 34.073 calon haji dari wilayah tersebut akan menjalankan rukun Islam kelima.
Wilayah Solo Raya yang meliputi Surakarta, Boyolali, Klaten, Karanganyar, Sragen, Sukoharjo, dan Wonogiri menyumbang jumlah jemaah terbanyak di Provinsi Jawa Tengah. Para jemaah yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) pertama dijadwalkan berangkat pada Jumat, 2 Mei 2025, melalui Bandara Internasional Adi Soemarmo.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah, Drs. H. Musta'in Ahmad, M.Ag., menyampaikan bahwa pihaknya telah mempersiapkan segala kebutuhan jemaah secara maksimal. "Kami pastikan seluruh aspek layanan, mulai dari pemeriksaan kesehatan, kelengkapan dokumen, hingga pembinaan manasik haji, telah dipenuhi dengan baik," ujarnya.
Fasilitas di Asrama Haji Donohudan juga telah ditingkatkan demi kenyamanan jemaah. Petugas haji dari berbagai unsur seperti tenaga medis, pembimbing ibadah, hingga tim logistik telah diterjunkan untuk melayani para tamu Allah dengan optimal.
Di tengah antusiasme jemaah, pemerintah juga memperkenalkan inovasi baru dalam sistem keberangkatan dan pelayanan haji. Salah satunya adalah skema tanazul dan murur, yang dirancang untuk mempercepat dan mempermudah pergerakan jemaah selama di Arab Saudi. Sistem ini dinilai lebih efisien dalam mengatur arus pergerakan jemaah dari satu tempat ke tempat lain.
Salah satu jemaah, Bapak Hartono (62), warga Klaten, tidak dapat menyembunyikan kebahagiaannya. "Saya sudah menunggu lebih dari 12 tahun untuk kesempatan ini. Alhamdulillah, tahun ini saya dan istri akhirnya bisa berangkat. Saya berharap bisa menjalankan ibadah dengan lancar dan menjadi haji yang mabrur," tuturnya sambil menahan haru.
Acara pelepasan kloter pertama rencananya akan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk pejabat tinggi pemerintah pusat. Hal ini menunjukkan komitmen negara dalam memberikan dukungan penuh terhadap kelancaran penyelenggaraan ibadah haji.
Masyarakat sekitar asrama pun turut menyambut kedatangan para jemaah dengan ramah. Beberapa warga terlihat membantu mengarahkan kendaraan keluarga jemaah dan memberikan air minum kepada para lansia. Suasana hangat dan kekeluargaan ini menambah kesan bahwa haji bukan hanya urusan pribadi, tetapi juga peristiwa spiritual yang dirayakan bersama oleh seluruh komunitas.