Menggenggam Cinta dan Iman: Kenangan Haru Mona Ratuliu Bersama Ayah Tersayang


Jakarta, 1 Mei 2025 – Suasana haru menyelimuti TPU Jeruk Purut, Cilandak, Jakarta Selatan, saat aktris dan presenter Mona Ratuliu mengantar kepergian ayahnya, almarhum H. Albert F. Ratuliu. Bersama keluarga besar, Mona menorehkan detik-detik terakhir sebagai wujud penghormatan dan rasa terima kasih atas segala pengajaran yang diwariskan oleh sosok pria yang dikenal sangat taat beribadah.

Sejak memasuki area pemakaman, Mona tak kuasa menahan air mata. Ia mengenang bagaimana ayahnya, seorang muallaf yang memutuskan memeluk agama Islam di masa dewasa, menjadi teladan keimanan bagi seluruh keluarga.

"Papa selalu menjadi pendamping setia di setiap tarawih. Dulu, saat hujan turun, beliau tak segan menunggui saya di teras masjid, memberikan payung, lalu menjemput saya pulang," ujar Mona dengan suara bergetar.

Jejak Spiritual Sang Ayah

Perjalanan spiritual Albert F. Ratuliu dimulai sejak ia resmi memeluk Islam. Sejak saat itu, Mona menyaksikan transformasi luar biasa dalam diri sang ayah. Keakrabannya dengan lima waktu salat, termasuk salat malam, menjelma menjadi contoh nyata kecintaan pada Sang Pencipta.

"Saya ingat, setelah masuk Islam, papa semakin rajin menghadiri berbagai majelis pengajian. Beliau juga kerap mengajak kami ziarah ke makam para wali, terutama Sunan-sunan di Jawa. Dari situlah, saya mulai belajar sejarah dan makna penting dakwah Islam di tanah air," tutur Mona.

Di mata saudara dan sahabat, almarhum dikenal tak pernah menunda satu pun panggilan salat. Dedikasinya juga tercermin dalam kepedulian sosial: membantu tetangga dan mendoakan kaum dhuafa.

Momen Ziarah yang Tak Terlupakan

Kesukaan ayah Mona mengunjungi makam wali mencuri perhatian banyak pihak. Menurut Indra Brasco, suami Mona, tradisi ziarah itu membawa ketenangan batin.

"Papa selalu menyiapkan perjalanan ziarah dengan matang: membaca riwayat para wali, menata buah tangan untuk jamaah, dan memastikan setiap orang memahami nilai sejarah di balik setiap makam yang dikunjungi," kenang Indra.

Dalam sebuah momen kebersamaan, Mona bercerita tentang perjalanan mereka ke Makam Sunan Ampel di Surabaya.

"Waktu itu, di sela-sela terik matahari, papa membimbing kami membaca doa khusus. Ia bilang, 'Ziarah bukan sekadar kunjungan, tapi pengingat akan jasa para ulama yang menyebarkan Islam dengan kasih.' Saat itu, saya merasakan kedamaian yang sulit dilupakan."

Jelajah Kenangan dan Pelajaran Hidup

Kenangan-kenangan sederhana bersama ayahnya terpatri kuat di hati Mona. Mulai dari pelukan hangat selepas tarawih, hingga obrolan ringan soal makna ibadah dan kehidupan.

"Papa selalu menekankan, agama adalah fondasi utama. Seberapa pun padatnya aktivitas, kita harus menyisihkan waktu untuk mendekatkan diri pada-Nya," ungkap Mona.

Pesan tersebut kini menjadi tonggak kekuatan Mona dan keluarga dalam menghadapi hari-hari tanpa sosok ayah di sisi mereka.

Pengumuman Duka dan Doa Bersama

Kabar berpulangnya Albert F. Ratuliu diumumkan Indra Brasco melalui unggahan di Instagram Story pada Kamis, 1 Mei 2025:

"Berpulang ke Rahmatullah H. Albert F. Ratuliu bin CE Ratuliu. Wafat: Kamis, 1 Mei 2025."

Unggahan tersebut langsung dipenuhi oleh doa dan dukungan dari rekan selebritas, sahabat, serta para penggemar Mona.

Warisan Iman untuk Generasi Mendatang

Di sela prosesi pemakaman, Mona bertekad melanjutkan tradisi ayahnya. Ia berjanji untuk menjaga warisan nilai-nilai spiritual dan kebaikan yang telah ditanamkan.

Next dengan Timer

"Ini bukan akhir, melainkan awal perjuangan kami melestarikan ajaran dan keteladanan Papa. Semoga beliau tenang di sisi-Nya, dan semoga kita semua dianugerahi kesabaran."

Dengan langkah mantap, Mona menutup hari penuh duka itu dengan zikir dan doa di depan pusara, menegaskan bahwa cinta dan iman akan terus hidup, menuntun setiap langkah di jalan-Nya.

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama