Pada akhir April 2025, gempar terjadi di kalangan nelayan dan ahli lingkungan di Pacific Northwest setelah seekor kepiting bercakar Cina (Eriocheir sinensis) berhasil ditangkap di perairan Sungai Columbia Hilir, tepatnya di selatan perbatasan negara bagian Washington, Amerika Serikat. Penemuan ini bukan hanya menjadi catatan baru bagi sejarah satwa lokal, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran terkait potensi dampak ekologis dan ekonomi yang mungkin ditimbulkan oleh spesies invasif ini.
Penemuan Tak Terduga Pada 22 April, seorang nelayan komersial tengah memeriksa perangkap udangnya di alur bawah Sungai Columbia ketika terkejut menemukan seekor kepiting dengan ciri khas sarung tangan runcing dan tubuh berkilau. "Saya belum pernah melihat kepiting seperti itu di sini sebelumnya," katanya. Setelah diverifikasi oleh petugas Departemen Perikanan dan Satwa Liar Oregon, kepiting tersebut dipastikan sebagai Eriocheir sinensis, spesies yang dikenal dapat memanjat struktur beton hingga setinggi 4 meter.
Jejak Sejarah di Teluk San Francisco Spesies ini bukanlah pendatang baru di Amerika. Sekitar tiga dekade lalu, populasi kepiting sarung tangan Cina sempat merajalela di Teluk San Francisco. Kehadirannya menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur pesisir, seperti pelabuhan dan dermaga, serta memengaruhi keseimbangan ekosistem mangrove dan lamun. Para ahli ekologi laut mengingat betul bagaimana upaya penanggulangan habis-habisan dilancarkan pada akhir 1990-an untuk menekan penyebarannya.
Spekulasi dan Ancaman Meski belum ada keterangan resmi mengenai jalur introduksi spesies ini ke Sungai Columbia, sejumlah pakar menduga bahwa penyebaran awalnya adalah akibat pelepasan ilegal oleh individu atau kelompok yang tidak bertanggung jawab. "Kepiting ini sangat adaptif dan agresif. Jika populasi berkembang di lingkungan baru, kita bisa kehilangan spesies asli yang berperan dalam menjaga keseimbangan sungai," ujar Dr. Amanda Ruiz, pakar biologi kelautan dari Universitas Oregon.
Potensi Kerusakan Ekologis Kepiting sarung tangan Cina memiliki perilaku makan yang rakus, memakan plankton, invertebrata kecil, bahkan memutus akar tanaman air. Aktivitas menggali liang yang mereka lakukan dapat menyebabkan erosi tepian sungai dan mengurangi kualitas habitat bagi ikan lokal. Selain itu, kemampuan memanjat beton memudahkan mereka untuk keluar dan berpindah antar sistem perairan, memperluas jangkauan invasi.
Upaya Mitigasi dan Rencana Tindak Lanjut Sebagai langkah awal, Departemen Perikanan dan Satwa Liar Oregon telah memasang perangkap tambahan di beberapa titik strategis Sungai Columbia. Mereka juga bekerja sama dengan lembaga federal untuk menyusun strategi eradikasi lokal. Masyarakat pesisir dan nelayan diimbau melaporkan jika menemukan kepiting serupa dan tidak membuang sampah atau bahan organik yang dapat menjadi makanan bagi spesies invasif ini.
Langkah Pencegahan untuk Masa Depan
Dengan penemuan ini, masyarakat dan pihak berwenang di kawasan Pacific Northwest dihadapkan pada tantangan besar untuk menjaga kelestarian ekosistem sungai. Keberhasilan upaya penanganannya akan menjadi contoh bagi wilayah lain yang berisiko mengalami invasi spesies asing.