Pemangkasan Anggaran di Era Jokowi
Selama kepemimpinannya, Jokowi menerapkan kebijakan pemangkasan anggaran dengan tetap mempertahankan pendanaan untuk proyek-proyek prioritas. Strategi ini bertujuan menjaga stabilitas fiskal tanpa menghambat pembangunan infrastruktur maupun program sosial. Dengan pendekatan ini, sektor layanan publik dan infrastruktur tetap mendapatkan alokasi dana yang cukup, sementara penghematan dilakukan di bidang yang dinilai kurang mendesak.
Pemangkasan Anggaran di Era Prabowo
Namun, kebijakan ini menuai reaksi dari kalangan pengusaha. Pemangkasan biaya perjalanan dinas dikhawatirkan akan menekan sektor perhotelan, restoran, transportasi, dan jasa lainnya yang selama ini bergantung pada mobilitas pegawai pemerintah. Selain itu, keputusan ini juga menyebabkan penundaan pembangunan 21 proyek infrastruktur di berbagai bidang, termasuk konektivitas, sumber daya air, dan kawasan permukiman, yang berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Kesimpulan
Kedua pemerintahan memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan efisiensi fiskal, namun dengan pendekatan berbeda. Jika di era Jokowi penghematan dilakukan tanpa mengorbankan proyek strategis, maka di bawah Prabowo, pemotongan anggaran dilakukan secara lebih luas untuk mendukung program prioritas tertentu. Dampak dari kebijakan ini masih menjadi perdebatan, terutama terkait efeknya terhadap sektor ekonomi yang terdampak langsung.