Sebuah gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,3 mengguncang wilayah Filipina pada Senin, 24 Juni 2025, sekitar pukul 10.13 waktu setempat. Guncangan ini memicu kepanikan di kalangan masyarakat setempat, terutama di wilayah Luzon yang merasakan dampak terkuatnya. Berdasarkan laporan dari badan geologi nasional Filipina, pusat gempa terdeteksi berada di daratan dengan kedalaman 10 kilometer.
Menurut keterangan yang diterima dari pihak berwenang, gempa tersebut terjadi di kawasan perbukitan dekat kota Balbalan, provinsi Kalinga. Meski tergolong dangkal dan cukup kuat, hingga kini belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa ataupun kerusakan serius pada infrastruktur. Sejumlah warga dilaporkan berhamburan keluar rumah dan bangunan untuk menyelamatkan diri saat guncangan terasa.
Gempa ini dirasakan hingga ke berbagai wilayah di Luzon bagian utara, termasuk provinsi Abra dan Apayao. Guncangan juga sempat membuat aktivitas perkantoran dan sekolah terhenti untuk sementara waktu. Pemerintah setempat langsung menginstruksikan evakuasi sementara di sejumlah gedung tinggi dan fasilitas umum demi mengantisipasi gempa susulan.
Badan seismologi Filipina menegaskan bahwa gempa ini tidak memicu ancaman tsunami karena pusat gempa berada di daratan jauh dari garis pantai. Meski demikian, warga diimbau tetap waspada dan mengikuti arahan petugas terkait potensi gempa susulan. Beberapa jam pascagempa, tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (NDRRMC) bersama aparat setempat telah melakukan patroli untuk memeriksa kondisi jembatan, jalan utama, dan fasilitas publik lainnya.
Gempa bumi ini menjadi pengingat bagi seluruh warga Filipina untuk senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan dan memastikan rumah serta bangunan tempat tinggal memenuhi standar ketahanan gempa. Pemerintah berencana mempercepat program audit bangunan dan sosialisasi mitigasi bencana agar risiko korban jiwa dapat ditekan seminimal mungkin pada kejadian berikutnya.