China Diduga Kembangkan Sistem Propulsi Nuklir untuk Kapal Induk Generasi Terbaru, Dunia Waspada


 

Beijing tengah menjadi sorotan dunia setelah muncul laporan yang menyebutkan bahwa negara Tirai Bambu tersebut kemungkinan besar sedang mengembangkan sistem propulsi bertenaga nuklir untuk kapal induk generasi terbaru mereka. Langkah ini diyakini akan semakin memperkuat dominasi maritim China di kawasan Indo-Pasifik serta memicu kekhawatiran dari negara-negara tetangganya dan dunia Barat.

Laporan yang bersumber dari Layanan Riset Kongres Amerika Serikat (CRS) menyoroti potensi pengembangan ini sebagai bagian dari transformasi besar Angkatan Laut China (PLA Navy). Salah satu bukti kuatnya adalah proyek pembangunan kapal induk keempat milik China, yang diyakini akan menggunakan teknologi nuklir sebagai penggerak utama.

Jika informasi ini benar, maka kapal induk tersebut akan menjadi yang pertama di luar Amerika Serikat yang menggunakan reaktor nuklir untuk mendukung operasional maritim jangka panjang. Langkah ini menunjukkan keseriusan Beijing dalam memperluas kapabilitas militernya, khususnya dalam aspek kekuatan laut jarak jauh.

Dalam dokumen CRS disebutkan bahwa sistem propulsi nuklir memungkinkan kapal induk untuk beroperasi lebih lama di lautan tanpa harus sering mengisi ulang bahan bakar, sekaligus memperbesar kapasitas tempur dan efisiensi operasional. Kapal semacam ini akan mampu membawa lebih banyak pesawat tempur dan persenjataan canggih.

Sementara itu, para pengamat pertahanan memperingatkan bahwa peningkatan kapabilitas ini dapat mengubah keseimbangan kekuatan di Asia Timur dan menciptakan ketegangan baru, terutama di kawasan Laut China Selatan dan Selat Taiwan yang selama ini sudah menjadi titik panas konflik geopolitik.

Langkah China ini juga mencerminkan ambisi strategis mereka untuk menandingi kekuatan armada Angkatan Laut Amerika Serikat, yang selama ini menjadi kekuatan dominan global dalam hal penguasaan laut.

Pihak militer China belum memberikan konfirmasi resmi terkait kabar ini. Namun, jika melihat pola pengembangan sebelumnya, spekulasi mengenai penggunaan sistem nuklir ini bukanlah hal yang tidak berdasar. China memang telah lama mengembangkan teknologi nuklir, termasuk dalam konteks kapal selam dan riset energi dalam negeri.

Kemungkinan besar, kapal induk keempat tersebut akan diberi nama "Fujian", melanjutkan tradisi penamaan berdasarkan provinsi di China. Saat ini, dua kapal induk sebelumnya – Liaoning dan Shandong – telah aktif, sementara Fujian sebagai kapal ketiga masih dalam tahap uji coba.

Pengembangan kapal induk dengan tenaga nuklir akan menandai babak baru dalam sejarah kekuatan militer laut China. Dunia kini memantau dengan penuh kehati-hatian bagaimana pengaruh dari pengembangan ini akan membentuk kembali dinamika militer dan politik di kawasan Asia-Pasifik dan sekitarnya.

Next dengan Timer

Meski bersifat spekulatif, namun kecemasan global atas modernisasi militer China semakin menguat. Negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Australia kemungkinan besar akan meningkatkan koordinasi pertahanan mereka, terutama bersama Amerika Serikat, guna menghadapi potensi ancaman dari ekspansi militer Beijing yang semakin agresif.

Dalam jangka panjang, keberadaan kapal induk bertenaga nuklir ini dapat mengubah lanskap kekuatan laut global secara signifikan. Apakah dunia siap menghadapi babak baru dalam persaingan militer antarbenua? Hanya waktu yang bisa menjawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama